Friday, December 31, 2010
Menunda Itu Berbahaya
Assalamu'alaykumwrwb...
Wah... tak terasa waktu terus bergulir, 1432 Hijriyah telah berjalan, 2011 juga sudah tinggal hitungan detik, Semoga hari-hari kita kian dihiasi dengan rasa optimis, amiiin Ya Allah...
Sering sekali kita terngiang nasyid Bimbo, “berbuat baik janganlah ditunda-tunda...”, sungguh dalam maknanya. Jika hati kita diibaratkan benteng teguh dalam menjaga iman, maka setan terus menerus ingin menembus si benteng ini.
Sebagai contoh saat Saya sendiri pernah memiliki tabungan khusus untuk membeli sesuatu, anggaplah sesuatu itu memang yang telah lama saya inginkan. Namun kemudian ada perubahan niat yang lebih baik, uang tabungan itu ingin kuberikan untuk saudara yang sedang sangat membutuhkan.
Lalu karena rasa malas yang amat sangat, Saya menunda-nunda mentransfer-nya, dan pada saat itu hadirlah iklan “barang yang saya idamkan tadi”, dengan harga diskon spesial, waduh! Jika saya tak menunda-menunda, pastilah tak ada persimpangan di hati ini.
Begitulah contoh nyata kekhilafan diri ini sebagai hambaNya yang banyak dosa. Selalu ada-ada saja godaan saat kita menunda-nunda berbuat kebajikan.
Tergesa-gesa dalam bertindak dan menunda-nunda kebaikan adalah godaan setan. Dahulu, Iblis telah terusir dari surga dan rahmat Allah SWT, sehingga berhak mendapatkan jatah laknat dan tergolong makhluk yang hina selama-lamanya.
Tetapi memang dasar iblis setan tidak mau melupakan Adam alaihissalam, yang telah menjadi penyebab ia terusir dan terkutuk, sehingga ia tidak mau tinggal diam tanpa balas dendam dan dendam itu dilampiaskan sesuai dengan tabiat jahatnya sebisa mungkin.
Allah SWT berfirman.
"Iblis menjawab, Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allah berfirman Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. Iblis menjawab : 'Karena Engkau menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka,dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (QS. Al A'raaf [7] : 14-17)
Baca Lanjutannya di TKP---oase iman eramuslim ini yah...
Barokalloh, salam ukhuwah :-)
Monday, December 27, 2010
Thanks Allah... "The Words For My Snow And Me"
>>> The Words For My Snow And Me <<<
This morning
I opened the window
Thick snow smile
The snow as high as my baby
And also white ...
As white as a pure heart
Round of the season kept changing
During this cold
I hope we always have warm hearts
Welcome the winter break!
(Krakow, 12.00pm, 29/11/10, from my heart ❤ :-) )
Then...
No problem with the coldest snow
Even the train always be late
And my car is stuck
I always feel happy
Because You always with me
Full love in my heart
Thanks My Lord,
(Krakow, 12.48pm, 6/12/10) from My heart ❤
Happy New Year...Muharram 1st, 1432 H!
Tuesday, December 7, 2010
Di Tengah Salju Hati Bisa Memanas
"... Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang berpengetahuan dengan orang- orang yang tidak berpengetahuan?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran." (QS. Az-Zumar [39] : 9)
Tidak pernah usai potongan peristiwa kita alami sehari-hari, tak ada senyum atau cemberut dan tangis yang abadi. Justru setiap saat, emosi dan gerak tata hati kita diuji, kadang kala kita sedang bersiram gelak tawa bahagia, lalu tiba-tiba menit selanjutnya terluka dan senyum itu sirna, atau yang tadinya kesal dan penuh kemarahan, lalu tiba-tiba ada peristiwa indah yang mengukir senyuman. Yah, di balik mimik wajah dan penataan emosi dalam setiap menghadapi segala permasalahan, Allah SWT memang mengirimkan milyaran ilmu-NYA, tak pernah habis kita mengupasnya. Menatap bumiNya yang memiliki jutaan sisi-sisi dan ciri tempat berbeda, tadabur alam yang pada akhirnya selalu merasa sangat kecil dan lemah di hadapanNYA, serta menyemangati diri agar kita terus menggali hikmah-Nya, semoga hal tersebut dapat menambah erat hubungan cinta seorang hamba kepada Rabbnya. Bahkan ayat indah-Nya yang mengukir betapa Maha Hebat Sang Ilahi Robbi,
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(QS. Luqman [31] : 27)
Awal musim dingin tahun ini pun ternyata lebih mengejutkan dibanding tahun lalu. Orang-orang kafir yang masih meremehkan kebesaranNYA tetap “percaya penuh” dengan keakuratan ramalan cuaca. Toh, ternyata “gigit jari juga”, ramalan cuaca kebanyakan tetap saja tidak tepat, “prediksi” seringkali hanya beda-tipis maknanya dengan “menebak-nebak”. Sejak musim gugur berakhir, suhu yang berubah-ubah mendadak membuat banyak orang mengalami gangguan kesehatan akibat merosotnya daya tahan tubuh. Namun pihak-pihak iklan “travelling” dan banyak penduduk lokal tetap saja “menyelubungi iklan wisatanya dengan kebohongan”, terutama masalah keadaan cuaca. Di forum-forum malah berdebat, merasa suhu udara yang diprediksi “adalah mutlak benar”, naudzubillah…
Alangkah beruntungnya kita sebagai muslim yang mengenal Allah SWT, kita menyadari bahwa ilmu manusia hanya setitik kecil saja jika dibandingkan dengan Dia, Sang Pencipta semesta.
... selanjutnya baca di link eramuslim-oase iman, yah sohib-sohib tersayang... :-)
Tidak pernah usai potongan peristiwa kita alami sehari-hari, tak ada senyum atau cemberut dan tangis yang abadi. Justru setiap saat, emosi dan gerak tata hati kita diuji, kadang kala kita sedang bersiram gelak tawa bahagia, lalu tiba-tiba menit selanjutnya terluka dan senyum itu sirna, atau yang tadinya kesal dan penuh kemarahan, lalu tiba-tiba ada peristiwa indah yang mengukir senyuman. Yah, di balik mimik wajah dan penataan emosi dalam setiap menghadapi segala permasalahan, Allah SWT memang mengirimkan milyaran ilmu-NYA, tak pernah habis kita mengupasnya. Menatap bumiNya yang memiliki jutaan sisi-sisi dan ciri tempat berbeda, tadabur alam yang pada akhirnya selalu merasa sangat kecil dan lemah di hadapanNYA, serta menyemangati diri agar kita terus menggali hikmah-Nya, semoga hal tersebut dapat menambah erat hubungan cinta seorang hamba kepada Rabbnya. Bahkan ayat indah-Nya yang mengukir betapa Maha Hebat Sang Ilahi Robbi,
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(QS. Luqman [31] : 27)
Awal musim dingin tahun ini pun ternyata lebih mengejutkan dibanding tahun lalu. Orang-orang kafir yang masih meremehkan kebesaranNYA tetap “percaya penuh” dengan keakuratan ramalan cuaca. Toh, ternyata “gigit jari juga”, ramalan cuaca kebanyakan tetap saja tidak tepat, “prediksi” seringkali hanya beda-tipis maknanya dengan “menebak-nebak”. Sejak musim gugur berakhir, suhu yang berubah-ubah mendadak membuat banyak orang mengalami gangguan kesehatan akibat merosotnya daya tahan tubuh. Namun pihak-pihak iklan “travelling” dan banyak penduduk lokal tetap saja “menyelubungi iklan wisatanya dengan kebohongan”, terutama masalah keadaan cuaca. Di forum-forum malah berdebat, merasa suhu udara yang diprediksi “adalah mutlak benar”, naudzubillah…
Alangkah beruntungnya kita sebagai muslim yang mengenal Allah SWT, kita menyadari bahwa ilmu manusia hanya setitik kecil saja jika dibandingkan dengan Dia, Sang Pencipta semesta.
... selanjutnya baca di link eramuslim-oase iman, yah sohib-sohib tersayang... :-)
Monday, December 6, 2010
Wieliczka : Cinta-Nya Tampak Pula Melalui Garam
pic abang @ Wieliczka
Sekedar berbagi... :-)
^-^
Indonesia dan negara kepulauan lainnya “sangat beruntung”, dicurahi matahari sepanjang tahun, keindahan alam mempesona, dan lautan luas menjadi sumber daya alami, kekayaan-Nya sungguh tiada bandingan. Bagi negeri Indonesia, garam mudah didapat, pantai kita ada dimana-mana.
Saya pernah mengingat sebuah acara televisi di negeri kita yang mengisahkan tentang anak nelayan yang sering membantu ayahnya mencari ikan, membuat ikan asin, juga melakukan cara tradisional “menambang garam” di pantai. Dan teman-teman Poland biasanya begitu terpesona mendengarkan ceritaku tentang wilayah nusantara, terutama laut dan pantai, hal itu sangat “hebat dan istimewa” bagi mereka. Terutama di Krakow, tak ada pantai---imbasnya harga ikan dan makanan laut lainnya tentu mahal, empat musim “bagi mereka serba susah” harus dilewati. Musim Panas yang banyak debu, musim gugur yang harus menyapu dedaunan terus-menerus. Musim Semi yang penuh serangga dan ulat. Musim Dingin yang bertumpuk salju dan angin dingin menusuk tulang. Matahari di musim dingin “hanya muncul sesekali” maksimal 6 jam dalam sehari.
Namun bagi kaum yang berfikir, berbeda lokasi, berbeda musim, perbedaan waktu kita di muka bumi ini merupakan secuil hal dari tanda-tanda kekuasaanNYA,
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera (kapal) yang belayar di laut (dengan muatan) membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) –nya dan Dia tebarkan di bumi itu segala macam jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; (semua itu) Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. al-Baqarah : 164)
Seminggu lalu kami cukup takjub melihat Wieliczka (baca : Vie-licz-ka), Tambang Garam yang terletak di pinggiran tenggara Kota Krakow, 40 menit perjalanan bus dari pusat kota tua, telah berfungsi selama 900 tahun. The Wieliczka Salt Mine bagi para penduduk adalah “sebuah keajaiban dari Tuhan”, kemegahannya tak kalah dengan Piramida dari mesir. Jangan bayangkan mereka menggunakan teknologi canggih yang dibeli dari USA (seperti tambang emas di negara kita).
Selanjutnya baca aja di eramuslim ini yah teman-teman... :-)
Sunday, October 3, 2010
a little poem About Him, :-)
You Know About Him
People say...
That you know
He had no thoughts
But feel has taught me patience
He had no mouth
But I can hear what He said
Till deaf ears hear
He had no power
But followers billions
Do not hurt him
But it hurts
He came with gray, green, rumbling, light, all!
Who is He...?
An ordinary man with a beautiful heart ?
(krk, 29-9-2010,10am)
Saturday, August 28, 2010
my special poem : Happy Milad Bang Azzam :-*
❤ Love...
Abang, What I like
I like
to not see the tears in your eyes
you like my mirror
your sweet smile
I like
your innocence
and feel
you who taught me about patience
I like
I love
and I'm dreaming
we always hugs
When you sing
and talk and see the funny gestures
so simple
I like
I Love You
When I saw you
your eyes ... "o, surgaku" my paradise
and see, we affectionately
moon and the stars were jealous
[krakow, 7.06pm 2 weeks ago, from my heart]
now... 7 years old, dear! awesome and congrats! :-)
Tuesday, August 24, 2010
Pelajaran Bangun Sebelum Subuh
ini pengalaman berhargaku yang dimuat di eramuslim,
:-)
Pelajaran Bangun Sebelum Subuh
Oleh bidadari_Azzam
Tergelitik mendengar sulungku berujar, “Kalau tidak bulan puasa, kita boleh bangunnya siang-siang yah mi…?”. Spontan jawabku, “yah gak donk… kan tetap bangun subuh juga, siap-siap sekolah…”.
Padahal kalau tidak saat sahur, memang aku masih sering agak siang bangunnya walau masih waktu subuh, dan terkadang masih terkantuk-kantuk saat bangun, karena sering menemani si kecil bermain hingga larut malam, apalagi jika musim panas (summer).
Dulu waktu kecil, ibu sering mengajariku usai berdoa sebelum tidur, tambahkan doa, “Ya Allah, bangunkanlah aku untuk sholat malam dan belajar”, dan itu sangat membantu. Aku selalu bangun di sepertiga malam bersama ibu, beliau menemaniku belajar, terutama jika masa ujian sekolah tiba. Saat beradaptasi di negara empat musim seperti sekarang, apalagi sedang menjadi ibu menyusui, bangun secepat itu menjadi sulit, waktu tidur masih amburadul.
Pikiranku masih membahas celetukan si sulung, sepertinya hal itu adalah sindiran yang bagus buatku. Aku teringat akan seorang teman, dia wanita, nonmuslim. Tiga setengah tahun lalu, Allah SWT mempertemukanku dengannya di dalam pesawat, perjalanan dari Jakarta ke Bangkok. Kemudian aku sempat menginap di appartemennya sekaligus menjadi pengajar privat anak-anaknya, sebab di waktu yang sama, suamiku bertugas jauh di Afrika Selatan untuk suatu project perusahaan tempatnya bekerja.
lanjutan bacaannya di Link eramuslim ini, :-)
smoga bermanfaat. :-) barokallohufiikum, Ramadhan Mubarak!
Wednesday, August 18, 2010
Secarik Cerita Ramadhan Bang Azzam (Cerpen 200 Kata)
Seraya bersenandung, aku dan dua mujahid kecil turun dari tramwajem. Hulajnoga Azzam kian cepat, kayuhannya lincah seiring semangatku mendorong kereta bayi sang adik. Pikiranku sama dengan celetukannya, “pingin cepat pulang yah, mi, trus bisa makan es krim…”.
Kala musim panas ini, sup buah masih kurang “memuaskan” bocah sulungku, makanya ia meminta es krim vanilla hadir setiap waktu berbuka, delapan belas jam sehari puasa.
Ciiiiiiiit… aku tersentak, suara mobil mengerem mendadak, “Allahu Akbar!”, spontan desisku. Azzam yang sudah beberapa meter mendahului, berlari mendekapku, sedikit ketakutan. Ternyata lampu hijau untuk pejalan kaki telah menyala, kami segera menyeberang jalan Stella, menuju apartemen jingga. Sempat kulirik mobil tadi, dua orang wanita di dalamnya.
“Abang tak salah menyeberang tadi, karena lampu pejalan kaki sudah menyala,” ujarku, setiba di gerbang apartemen. Kuseka keringatnya. Memang baru-baru ini, dia terbiasa berani menyeberang jalan sendirian, aplikasi pelajaran sekolahnya.
Tiba-tiba kami dikagetkan suara seorang nenek, “Dzien dobry Pani, pszephraszam…” (artinya : selamat siang, bu… maafkan…). Lho…siapa yang minta maaf nih, pikirku. Wanita itu berceloteh dengan bahasa lokal, Polish. Azzam berbisik padaku, “Ummi… itu nenek yang ngebut tadi, ingat?”.
Oalah, ternyata wanita yang di mobil tersebut tetanggaku, “dla ciebe, pszephraszam dziecko”, ujarnya mengulurkan sesuatu. Wah, Azzam mendapat hadiah es krim lagi.
(by : Bidadari Azzam, krakow, 17 agustus 2010, usai sahur, diedit hingga usai berbuka puasa)
________________________________________________________________
Notes :
Beberapa kosa kata Bahasa Poland
* tramwajem = kereta api di Poland
* Hulajnoga = skuter
* Stella = Nama jalan di sudut halte bus dekat apartemenku
* Dzien dobry = selamat siang/ selamat pagi/ sapaan sepanjang hari
* Pszephraszam = Maafkan saya, bisa juga berarti permisi
* dla ciebe = untuk kamu
* dziecko = anak/ kanak-kanak
Wednesday, August 11, 2010
just a little stanza...
days...
Yet millions die every year from hunger
Thousands per minute existing no longer
Materialistically deceased ; riddled with disease
All this pain inside can't be put to ease
and what can we do for them...?
(krk, 1.23pm, from my heart)
Wednesday, August 4, 2010
My love poems...
Happy Wedding Anniversary 8th, My dear... ;-))
1.
[Between Us]
that afternoon
when we sat together
in your eyes
I found a sign of love
its most beautiful moment
since we decided to be together
Let me keep holding your hand
and tells of daily life
always still sweet memories same like now
though this is not the same beach
not the same land
not the same place
our love still the same beautiful love, even more and more
(my deepest heart, 12.01pm, august,4th,2010)
best reader :
I think it's beautiful, you developed a rapport with the reader by including a personal voice and you captured a moment in time with helps the reader associate with you. nice job! ;)
how adorable, you must be in love to write this
2.
Just a little poem for my darling...
every step
every journey
everything arround us
is our teacher to show love and life
we wouldn't be human
true love is very important
you and me forever
(krk, 1.37pm, my heart)
best reader : wow, great! Nice that you put forth the effort.
3. August,1st
my love in a white cloude and blue sky
make a ship of heart
most beautiful painting
more and more everyday
tonight with sweetest smile
I said sincerely
thanks for choosing me as your wife
that you are best gift for me, always
congratulation for your special day
also remember a beautiful moment
happy wedding anniversary for us
let's take care this love forever
(krk, 9.49pm,saturd. from my heart)
*tomorrow is our day,;-) *
best reader : Blessings. Nice love poem from the heart. I wish you and your wife a wonderful day, may god bless you both, keep your love and your poem flowing together with the same love. I like the language, the image, the scheme , and all of the images i see. I like how you wrote this poem, and show your readers your feelings, and emotions, and your character, i like that a lot. keep on writing. Peace out you all. (RL)
Thanks for read it :-)
Monday, July 19, 2010
my little poem... Thanks God... :-)
still walking...walking...and walking,in Your rules...
I.
Good Morning
I open all the windows
Fresh air with eyes half closed
Lowing long-throb
beautiful day
Overwrite all the soft grass
smile from sunrise
The spirit of this morning to you
feel with our heart
repeat every breath of healthy
Good morning my roses
Good morning all friends .....
happy summer
(krk, monday.1.36am)
from my heart
II.
Thanks God... :-)
I was walking and studying
more and more every day
but its still a little
I was very fragile in sadness
I was suffering unstoppable
I was feeling sore that never healed
I was blood and tears
and You have been solve it
while I find You...
untill now I tell You that many Thanks for my life
oh, God...
You teach me that You have the best plan
in this life
(krk,monday. 1.20am)
from my heart
III.
Let me spell wound in that land
dear land
Weight packed
Slowly but surely you're headed
Fly and fly
Leave me staring blankly at the edge of the horizon,
pick the former and loyal
And see
when the blue attack
Set aside friable waste
I looked behind the red soot
Give me enough time
Spell your wound
Till,
when you arrive back
teach me to understand
words from wounds
(Krk, mond. 5.35pm)
from my heart
thanks for reading ...:-)
Wednesday, July 14, 2010
Berita Basi Pertiwi... pahamkah ?
pic derita rakyat,from googling
I.
Wahai Penjagal Negeri : Panasnya Pertiwi
panas teriakmu
jerit hati seisi bumi
rakyat negeri makin terluka
manakah berita elok, duhai pertiwi
panas sakit derita tangis
kelam suram mati hancur
ugh!
yang gendut tak hanya perut
rekening lebih gendut
yang terbuang tak hanya kotoran
janin suci ikut terbuang
panas dan makin panas
namun pasti neraka lebih panas
(krk, tuesd.3.21am)
astaghfirrulloh, mari zikrulloh bersama, agar panas menjadi mudah dilalui...:-D
(masih shock nih,kita yg di LN aja tabungannya masih pake celengan ayam, koq yah pejabat di dalam negeri bisa punya T-T-an di bank2 LN... >< astaghfirrulloh, titipan rakyat?)
pic *suap-suapan*
II.
It is about : millions of sore
millions of sore
poor small people
democracy has died
true false in the folds Newspapers
without smile
without tears
you just said no problem
case closed
justice is money
money is your power
oh,
and untill the future
millions of sore for us
(krk, wed. 4.41pm, my heart)
Semoga dapat menjadi bahan introspeksi diri kita... :-)
Sunday, July 11, 2010
Jika si hijau terus ditebang, apa dampaknya teman...?
Tentang Si Hijau
tetangga gagah itu
ayunkan kapak : tak tuk tak tuk
kapaknya membelah nurani
bahkan lidah jadi tak berasa
si hijau dilumat
luruh di depan mata
duhai puspa warna-warni
kembang cantik di musim semi
disinggahi para bidadari
bersemilir pelangi
sekejap saja : mati
sim salabim tercipta kursi
jua lemari
dan hiasan pagar kanan kiri
kemudian dongeng berlanjut
kala hujan deras landa negeri
banjir...
oh,
padahal si hijau sang penetrasi
banjir...
ia malah terseret : turut sampah
tetangga gagah itu
lagi ayunkan kapak : tak tuk tak tuk
tak ada nurani
(krk,sun,12.07am)
*tak hanya wilayah asia, Amerika dan Eropa pun sudah sering dilanda banjir...*
kita manusia, kapankah berhenti menyakiti pepohonan...? sajak ini dibuat untuk mengingatkan diri sendiri agar tak lupa bahwa tumbuhan itu adalah MakhlukNYA yang punya posisi penting di bumi, ;-) salam kangen buat bunga-bungaku di KL...^-^
Monday, June 28, 2010
Antara Aku dan Waktu
Demi waktu ....
tak kan berhenti
malam pun siang
tak kan pernah berulang kenang
walaupun beribu hujan di pelupuk sayu
Mentari menyinarinya,
pagi pun sore
tak kan pernah suram
sekalipun ditutupi keburaman petaka
Sebab Sang Waktu...
Sang Cinta
Tak kan bisa
ditutupi oleh koalisi manusia
setinggi apa pun ilmu sang hamba
nan serba terbatas...
kita berlari di roda sang waktu
menujuNYA
(krk, mond,9.20pm dalam sujud padaMU)
Karena kita di dalam waktu...
hakikat ilmu tanpa batas kepunyaan Allah SWT, Sang Pencipta
tak kan berhenti
malam pun siang
tak kan pernah berulang kenang
walaupun beribu hujan di pelupuk sayu
Mentari menyinarinya,
pagi pun sore
tak kan pernah suram
sekalipun ditutupi keburaman petaka
Sebab Sang Waktu...
Sang Cinta
Tak kan bisa
ditutupi oleh koalisi manusia
setinggi apa pun ilmu sang hamba
nan serba terbatas...
kita berlari di roda sang waktu
menujuNYA
(krk, mond,9.20pm dalam sujud padaMU)
Karena kita di dalam waktu...
hakikat ilmu tanpa batas kepunyaan Allah SWT, Sang Pencipta
Tuesday, May 11, 2010
6 bulan di Krakow.... maju terus!
Allahumma inni as’aluka khairaha wa khaira ahliha wa khaira ma fiha, wa a’uzu bika min syarriha wa syarri ahliha wa syarri ma fiha.
amiiin...
Artinya:
“Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan yang ada di dalamnya”.
Semangat dan Hikmah di Balik Senyuman :-)
Oleh bidadari_Azzam
Langkahku kian cepat
Terdorong hembusan nan kuat
Angin kencang awali musim semi
Kikis sang bongkahan putih
Tak terasa hitungan bulan telah kulalui di tanah Krakow, tempat Paus Paulus II lahir dan menghabiskan masa kecil. Pertama kali kami tiba, appartement yang disediakan kantor di Grodzka, sangat dekat dengan #ruang kenangan# masa kecil Paus paulus II itu. Ramai wisatawan lokal dan asing, juga para rohaniawan gereja yang berkunjung kesana. Karena wilayah ini adalah sentral buat turis, tidak ada yang memandang terlalu aneh dengan kain hijab yang kukenakan. Baguslah, pikirku, tidak enak menjadi bahan perhatian orang tentunya. Namun itu tidak berlangsung lama, apalagi sejak kami harus pindah ke appartement di pinggir kota, harus membaur dengan warga lokal. Nyatanya, wajah asiaku tetap kentara walaupun mereka tidak melihat warna rambutku. Dan mulailah tatap keanehan makin menjadi kalau aku keluar rumah, mungkin mereka bingung, musim dingin hampir berakhir, kenapa kepalaku selalu tertutup rapat---serapat pakaianku, tidak ber-jeans seperti mereka, tidak mengetatkan belahan di dada seperti mereka. Akhirnya yang tadinya aku berjalan tegap dan bersemangat, perlahan mulai sering menunduk, akibat rasa malas saat dipandang aneh seperti itu. Sungguh kangen dengan saudari-saudariku yang bersama-sama duduk dalam majelis ilmu, saling mengingatkan dan memacu semangat untuk maju. Sungguh rindu akan kebersamaan itu… Oh Robbi, namun bukanlah muslimah sejati kalau aku tidak mensyukuri nikmatMU, bukanlah muslimah sejati jika aku tidak dapat mengambil hikmah, bukan muslimah sejati jika aku tidak paham akan skenarioMU yang paling indah.
Teringat pada surat CintaNYA, wa qaala innanii minal muslimiin. Dia sedang menambah ujian padaku apakah tetap #sami’na wa atho’na# Bahwasanya aku bukan anak manja ayah-ibuku lagi, bukan sosok yang melulu minta dipeluk ibu dan kakak-kakakku… bahwasanya aku adalah seorang istri yang harus mensupport suami dimanapun dan kapanpun, dan harus selalu istiqomah dan bangga sebagai muslim dimanapun berada, kapanpun…
Seraya menjemur pakaian, kukenang peristiwa beberapa bulan yang lalu. Kala aku pergi belanja dengan bad-mood akibat badai salju yang menerpa. Saat itu, suhu masih sangat extrim, beku semua masakanku, telur, susu dan jus juga membeku, minus dua puluh dua derajat celcius! Hidung dan pipiku bagaikan apel merah, juga pipi bayiku dan abangnya. Jika telinga tak ditutupi topi tebal, telinga pun akan sangat merah, suhu dingin menusuk tulang. Saat itu, kuusahakan bertahan jalan sekuat tenaga demi harus berbelanja bahan makanan. Kupikir, yakinlah, bahwa ujian para ummahatul mukminin zaman dulu jauh lebih berat dari ini, ujian para wanita sholihat di Palestina pun jauh lebih berat dari ini. Alhamdulillah respon otakku menghancurkan bad-mood itu, memasuki pusat perbelanjaan : Aku tersenyum, ramah pada siapapun, walaupun banyak pengunjung yang membawa anjing (hewan yang tidak kusukai) berjalan-jalan di mall itu. Aku langsung memasuki wilayah tempat sayur-mayur dijual, bersama bayiku. Sedangkan suami dan si abang menuju toko boots, abang perlu membeli sepatu boots, sepatunya yang lama kurang melindungi kaki di tengah salju. Saat akan membeli makanan di tempat makanan beku, seseorang pelayan mencolekku, sambil berbisik “treść wieprzowych“ (ada kadar babi di dalamnya). Segera kuurungkan membeli makanan itu. Ternyata di negara yang umat muslimnya hanya nol koma sekian persen, ada juga orang yang tahu kalau daging babi haram bagi kita umat muslim. Pelayan itu mungkin berasal dari gdanzk, tempat yang umat muslimnya lumayan banyak, jadi dia pernah lihat orang berjilbab sepertiku, itu pemahaman bahasa Polandku yang masih belepotan saat bercakap dengannya. Alhamdulillah, dengan menunjukkan identitas muslimah, aku dan keluarga terhindar dari makanan haram. Terima kasih Ya Allah… Setelah membeli sayur dan buah-buahan, jus, susu UHT serta biskuit bayi, dll (kecuali daging dan ayam, sebab di sini tidak ada daging Halal), segera kutelepon suami untuk berjumpa di sudut mall. Kutatap bayiku yang mulai menunjukkan keresahan karena ingin nenen, masih ASI pastinya! Waduh, tidak ada ruang menyusui nih. Sedikit panik, Aku menuju ke WC. Antrian panjang banget, bagaikan antrian formulir UMPTN zaman dulu. Wah, gimana nih, bayiku mulai menangis, nampaknya haus sekali. Terpaksa kubuka dada dengan ancang-ancang mau menyusui di ruang WC wanita, yang antriannya panjang itu. Kututupi dengan jilbab saat sang pangeran kecilku sudah mengecup asyik, mulai mendapatkan Haknya. Eits, tiba-tiba penjaga WC (wanita) menghampiriku, dan bicara bahasa Poland, bla bla bla… aku bilang aja jawaban andalanku, nie rozomiem, I cannot understand popolski, sorry…(tidak mengerti maksudnya) tapi aku pasang senyuman manis walau rada panik, takut bayiku terganggu. Wanita itu membalas senyum lalu menggandeng tanganku, kuikuti dia sambil tetap menyusui, ternyata dia mengajakku ke WC khusus buat orang yang perlu bantuan (yang berkursi roda, sakit,dsb) biasanya WC khusus itu terkunci, dia bukakan dan mempersilakan aku masuk. Alhamdulillah rezeki. Dzenky, kataku. Setengah jam lumayan puas, bayiku bersendawa, lalu kami keluar WC, alhamdulillah. Ruang privasi untuk menyusui hari itu adalah rezeki yang sangat bernilai tinggi bagiku. Oh Allah, Engkau memang Maha Kasih dan selalu menjaga kami…
Kubaca sms yang masuk melalui iphoneku, Sholat dhuhamu nggak tinggal kan nak? Ohhh, ibuku tersayang mengingatkanku, beliau pernah bilang bahwa dengan membiasakan diri sholat dhuha dan zikrullah saat menyelesaikan aktivitas rumah tangga, Allah SWT akan memperluas rezekimu, rezeki atas persahabatan, banyak ilmu dan wawasan, insyaAllah. Dua bulan di Krakow, satu pun belum pernah aku jumpai muslimah. Suamiku sudah bertemu muslim lain, sekitar 10- 15 orang saat sholat jumat, tapi rata-rata mereka adalah pelajar, jadi masih single, belum berjumpa dengan brothers yang membawa keluarga kesini, agar istrinya bisa menjadi sohibku. Sambil membalas sms, Aku mencari tempat duduk---tempat suamiku menunggu. Lalu saat kami telah bertemu, kuceritakan sekilas kejadian indah tadi, lalu kami memasang perlengkapan anak-anak kembali, mantel, sarung tangan tebal, selanjutnya berjalan menuju pintu keluar pertokoan. Aku berusaha tetap tersenyum tatkala ada anjing berkepang dua berlari ke arahku. Dalam hati, idiiih majikannya menyebalkan, aku kan ngeri sama tuh anjing, waduh! Untungnya si majikannya cepat berbalik arah, lega deh saat si kepang dua itu ikut berbalik arah. Trap trap trap… kami berjalan cepat, beriringan. Tiba-tiba seorang wanita menyapa,
“Assalamalaykom yaa ukhtayya… “, sambil menatapku mesra. “Waalaykumussalam warohmatullahi wabarokatuuh…“ Spontan jawabku, lama tak mendengar salam itu dari mulut orang lain selain kami sekeluarga. “You are mooslemah, right? “, to the point dia. “yes, exactly! And you sister? “...seterusnya mengalir percakapan kami.
Kami berkenalan, berpelukan bagaikan telah bersahabat sejak lama, dia bernama Umm Al Hakam, hanya 5 menit kami bercakap sambil berdiri. Anakku sudah sangat lelah, sehingga undangan “nge-teh bareng“nya harus kutolak. Lima menit bercakap, tapi menciptakan sejuta pelangi di hatiku, penghibur jiwa sepiku. Umm Hakam adalah wanita Syria yang sudah 20 tahun menetap di kota Rabka, 2 jam perjalanan dari tempatku. Beliau memberikan pujian yang mendalam dengan tulus atas jilbab yang kukenakan, sementara bertahun-tahun jarang sekali ia melihat muslimah muncul di tanah Krakow ini. “Sister, you are very beautiful, like an angel…. Believe me. I am proud of you, sister…“, ah pasti pipiku merah. Umm Al Hakam adalah seorang dokter yang masih melanjutkan kuliah, namun dia berkata, “But everyday I am at home, Because I have children. My husband ask me to always stand by at home, hahaha“, Subhanallah! Maha Suci Allah yang telah mempertemukanku dengan saudari yang cerdas ini, yang hanya beberapa menit berjumpa---namun kata-kata motivasinya sungguh menggetarkan jiwa. Beliau lancar bahasa arab (bahasa aslinya), Inggris, Jerman, Poland, dan beberapa bahasa lain. Perjumpaan yang telah diaturNya, apalagi saat kutau alasan Umm Hakam menyapaku, karena senyuman. Beliau bilang, kalau kamu tidak senyum, aku takut dan ragu menyapamu, karena rata-rata “nuns“ disini berpakaian seperti muslimah, tapi mimik muka jarang tersenyum. Subhanallah… senyum itu membawa hikmah besar ternyata… Lima menit percakapan kami, banyak hal urgent yang kudapatkan, wawasan dan ilmu dalam kalimat Umm Al Hakam. Aku jadi teringat sms sahabatku, “ri sayang… Persahabatan/ ukhuwah sejati adalah hal terindah setelah kita menjadi seorang muslim/ah“.
Saudara-saudariku, hari ini kita merugi jika wajah cemberut berlama-lama, kusut masai. "Tabassumuka fii wajhi akhiika shadaqatun": "Senyummu untuk saudaramu adalah shadaqah" (Al Hadits). Sambutlah harimu dengan senyuman, menegur diriku sendiri, bukankah Allah SWT telah melimpahkan segala nikmat kepadaku, termasuk kenikmatan memijakkan kaki ke sudut bumi krakow ini? Ya Allah, Ampuni hamba, Ya Robb…sekarang hamba makin yakin bahwa keberadaanku disini pasti ada hikmah, diawali dengan persaudaraan bersama Umm Al Hakam yang hingga kini makin rajin meneleponku walau kadang hanya menanyakan kabar, tidak pantas aku menunduk malu hanya gara-gara tidak mau dipandang "aneh", seharusnya aku tetap istiqomah dan bangga sebagai muslimah, sebab Allah SWT pasti melimpahkan Penjagaan terbaikNYA sepanjang waktu, kunantikan selalu didikanMu dalam jalani hidup ini, masih panjang skenarioMu.
Segumpal awan berarak rapi
#Mempercantik langitMu nan biru
Dalam sujud dan obrolan pada ILahi
#Kutitipkan jeritan nurani
salam rindu untukmu saudaraku...
#Senyummu bahasa kalbu
(salam ukhuwah dari Krakow)
Wednesday, January 6, 2010
Alhamdulillah kami telah berada di Krakow, Poland...
Subhanallah walhamdulillah... :-)
Bersyukur padaMU ya Allah, kami tiba dengan selamat di kota ini.
Dua hari setelah kami tiba, saat menonton berita di televisi, sungguh menyedihkan... Eurostar tidak bisa jalan, banyak korban kecelakaan dan bencana kelaparan akibat badai salju... *big freeze in Europe today*
Salju... salju... dan salju...
Biarkan saja orang kesal akan bertumpuknya salju dimana-mana,
pun saat mobil tidak bisa jalan karena timbunan salju...
dalam pikiranku dan anak-anak sholehku, Salju adalah karunia... adalah Anugerah... sebagaimana Matahari, Hujan, Awan... Pelangi, pantai, gunung... Salju pun adalah kristal indah yang tiada kalah pesonanya dengan sang Mentari...
Subhanallah... (^-^)
Monday, January 4, 2010
First post... Selamat Tahun Baru 1431 H/2010 M
Smoga Allah SWT selalu memberkahi jejak langkah kita...
amiiin...
(^-^)
bersiap diri menjadi lebih berkualitas di tahun ini.
amiiin...
(^-^)
bersiap diri menjadi lebih berkualitas di tahun ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)