Wednesday, March 30, 2011

Berpeluk Hidayah-Nya ❤

Assalamu'alaykumwrwb... (^-^)




Seraya minum teh hangat... Walhamdulillah...


Usai berjumpa dengan sahabatku Yasmin, selalu ada hikmah yang kuperoleh, memang Allah ta’ala telah memberikan bonus-bonus kebahagiaan hati dalam setiap jalinan silaturrahim.

Memang beberapa bulan lalu, Yasmin sempat memberitakan kabar gembira bahwa dirinya ‘tertular hamil’ sepertiku, betapa senang Yasmin dan suaminya, mereka sejak dulu menanti kehamilan kedua tersebut. :-)

Namun karena dia mengalami mual dan muntah yang lumayan parah pada awal kehamilan, maka kami jadi tak bisa sering berjumpa, ditambah cuaca ekstrim saat salju deras turun di musim dingin.

Lalu di penghujung musim dingin, ketika kondisi Yasmin mulai membaik, ia mulai menikmati masa kehamilan tanpa muntah-muntah, maka kami menikmati kembali masa minum teh bersama. Seraya mencicipi kue-kue kecil buatan Yasmin, kudengarkan ia bercerita. Beberapa minggu lalu ia sekeluarga berwisata ke Roma, mengunjungi salah satu masjid terbesar di sana pula.

Alangkah beruntungnya ia sempat berjumpa dengan sesosok muslimah, bernama Sofa. Dan Yasmin kaget saat mengetahui bahwa Sofa berasal dari Krakow, tempat kami tinggal saat ini. Maklumlah, masyarakat Krakow sini sangat religious sebagai pengikut Paus Paulus, setiap 100 meter pasti ada gereja.

Anak-anak sekolah memang tidak ada ujian khusus tentang agama, namun setiap pagi, ada acara berdo’a bersama, ada laporan penilaiannya, dan ada pula kegiatan-kegiatan keagamaannya, kalau soal itu, si sulungku sudah diberikan dispensasi tentunya, sebagai satu-satunya murid muslim di sekolahnya.

Maka mendengar cerita Sofa, sungguh mengharukan, ia menghabiskan masa kecil hingga lulus sekolah di Krakow, ia begitu hafal segala jenis kegiatan keagamaannya, namun ketika duduk di bangku kuliah saat berada di Roma, segalanya bisa berubah.

Subhanalloh! Sejak lebih dari enam tahun lalu, Sofa bagai terlahir kembali, sebelumnya nama aslinya adalah khas nama baptis anak-anak Krakow, lalu saat berhijrah, Sofa mengganti namanya agar jelas bahwa dirinya beridentitas muslimah.


Cerita Sofa, tadinya dia mengagumi seorang mahasiswa, sebutlah Ahmad yang berasal dari sebuah negara di Jazirah Arab. Sofa yang sedang jatuh hati pada Ahmad, mulai lirik-lirik menggoda, namun Ahmad tak memperdulikannya. Padahal Sofa sangat cantik dan populer di kampusnya.

Sofa mulai agresif dan berusaha agar Ahmad mengajaknya kencan, dibantu teman-temannya. Namun Ahmad cuek-cuek saja, hati Sofa kesal. Lalu dengan sangat berani dia menemui Ahmad, dan bertanya, “Apakah saya tidak cantik?” Ahmad menjawab, “Kamu cantik. Maksudmu ada apa bertanya demikian?”

“Kenapa kamu tak peduli pada lirikan saya, kenapa kamu tak mengajak saya kencan?”, Tanya Sofa. Ahmad melongo, “Sebab memang tak ada kencan dalam kamus hidup saya, bukan cuma dengan kamu, dengan wanita lain pun sama saja, saat ini saya jauh-jauh dari tanah air, fokus untuk belajar dan berusaha tetap menjaga pergaulan saya, kalau di negara saya, laki-laki dan perempuan non-mahram ‘jalan bareng’ bisa ditangkap, apalagi berkencan,” panjang penjelasan Ahmad dengan nada datar.

Sofa jadi bingung, bengong, belum pernah dia mendengar hal seperti yang dikatakan Ahmad. “Lantas, kalau kamu memilih pasangan hidup, bagaimana sih, koq gak pake’ kencan?”, tanyanya lagi. Ahmad yang tawadhu itu menjawab simple, “Yah, menikah…”

Pembicaraan yang jadi panjang itu akhirnya berlanjut ke rasa penasaran bagi Sofa. Dengan arahan Ahmad, Sofa diperkenalkan pada seorang sister muslimah yang biasa menjaga perpustakaan masjid.

... Kelanjutannya, sobat-sobat baca saja langsung di link TKP-oase iman Eramuslim yang kita sayangi, yah :-)

Atas segala kasih sayang sobat semua, saya ucapkan syukron jazzakumulloh khoiru jazza, keep optimis dan semoga senantiasa istiqomah di jalanNYA...amiin ❤

Tuesday, March 29, 2011

Ramalan Oh Ramalan




Assalamu'alaykumwrwb... :-)
semoga kita semua dapat memetik hikmahNya setiap waktu, ingatlah pesan baginda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, "Sesungguhnya iman itu dapat bertambah dan berkurang." (HR.Muslim)


“Mau tahu Ramalan Bintang atau Ramalan Zodiak harian kamu ? Buka halaman 38 yah”, kalimat itu biasanya tertera di halaman depan sebuah majalah remaja.

Atau iklan operator ramalan, ketik XYZ untuk bintang Scorpio, ketik CBA buat bintang Aries, kirim ke nomor 0000, kamu akan menerima ramalan zodiakmu sehari-hari, jangan lupa yah...!

Hewan-hewan juga sempat “beken” jadi peramal, bahkan yang minta diramal adalah para sarjana, juga dulu ada berita seorang dokter tertipu ramalan oleh dukun yang akan melipatgandakan uangnya, ohw!

Atau bertaburannya aplikasi ramalan zodiak di berbagai situs jaringan sosial, serta “jualan ramalan” di berbagai web, dengan kalimat seperti : “Saya akan membaca nasib dan peruntungan Anda, bisa dari bintang-gemintang anda, bisa dari shio, bisa dari hari, tanggal dan bulan lahir anda.

Bagaimana kelanjutan nasib anda hari ini, esok, per-minggu, per-bulan, per-tahun, dst...” (ada bumbunya pula, “gratis satu bulan pertama!”, hehehe). Apa yang kalian rasakan dari kalimat beragam iklan ramalan tersebut ? Ingin tertawa ? Sedih ? Atau campur aduk barangkali, miris dan tersenyum iba? Karena tak lain dan tak bukan, semua itu adalah Penipuan! Dan yang tertipu bisa saja orang-orang yang sudah sangat berpendidikan (formal) sampai S3 atau orang yang sudah diberi-Nya petunjuk keimanan yang baik. Lho, kok bisa ? Kenapa yah ?

Jawabnya begitulah ‘halusnya’ setan memasuki hati manusia, kita sering tak menyadari hal ini, sebab itulah kita memohon kepada Allah SWT untuk senantiasa melindungi diri ini dari segala godaan setan yang bersembunyi, dalam firman-Nya:

“Yang membisikkan (kejahatan) dalam dada manusia,dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Naas [114] : 5-6)

Belasan tahun lalu, sebut saja si nona, tiap weekend, selalu membaca peruntungannya melalui zodiak, “kesehatan : minggu ini kamu sedikit flu, jangan lupa bawa payung supaya tidak makin parah kalau kehujanan.

Keuangan : dapat tambahan uang jajan, pastikan punya waktu buat traktir teman-teman! Asmara : si dia jadi ngambek karena kamu cuekin. Karier : kamu kurang tegas sih, jadinya harus punya tambahan tugas dari boss.” Si Nona yakin betul akan kalimat ramalan itu, sampai-sampai ia sendiri bergumam, “hmmm... emang iya nih, agak flu gue sekarang.

Asyik juga besok mungkin papa ngasih tambahan uang jajan, trus gue harus ati-ati nih jangan sampe’ si dia ngambek lama, kalo’ githu gak boleh dicuekin. Kalo’ karier, kan gue belum kerja ya, oooh...mungkin emang disamain sama tugas-tugas dari dosen nih...gitu ‘kali ya...”, kesimpulan yang lucu, memangnya seluruh dunia yang sama zodiaknya pasti sama pula “hal yang bakal dialami” di minggu itu ?

Dan anehnya, si nona yang saat ini sudah menikah dan punya anak pun, masih setia dengan ‘kebiasaan mempercayai ramalan’ seperti itu, “Buat bintang anda minggu ini, kesehatan : kepala pusing tujuh keliling, keuangan : bangkrut di minggu ini, lain kali harus punya tabungan dong! Asmara : kacau, jangan terlalu curiga, tapi harus tetap waspada.

Karier : kalau tidak kuat lagi, buat apa bertahan, masih banyak jalan lain.” Lalu si nona berkomentar, “aaah, masa’ sih jelek banget buat bintang gue minggu ini! Bikin bad-mood aja, padahal gue lagi seneng kok hari ini...”, (secara tidak sadar, kalimatnya toh mengakui diri secara sadar juga sudah tertipu! Tapi anehnya kok ya cuma menggerutu tanpa ada perubahan yang berarti).

Buat nona-nona yang lain pula, apakah hari-harimu tidak berjalan dengan indah jika tak membaca ramalan bintang atau tak mendengarnya di radio kesukaanmu? Apakah si ramalan ini merupakan motivasi diri (sehingga engkau mempercayainya kalau isinya bagus dan mengabaikannya jika isinya jelek)?

Lantas, dimanakah posisi Allah ta’ala dalam motivasi diri, bukankah kita tau bahwa Sang Maha Penyayang telah memberitakan segala motivasi dalam ayat-ayat indahNYA yang selalu kita lantunkan setiap waktu, cukuplah Al-Qur’an dan Hadits RasulNYA sebagai pegangan hidup hingga selamat tiba di akhirat. Insya Allah.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqorah [2] : 1-3)


Selanjutnya baca di link oase iman-Eramuslim ini saja yah, friends... ^-^
btw, take care always and keep optimis buat saudara/i ku yg dilanda bencana dimana pun berada, smoga sisa usia kita selalu dalam curahan cinta dan berkah Allah ta'ala...amiin ya Robb. ♥

Salam Ukhuwah dari Krakow... (^-^)

Wednesday, March 16, 2011

❤ Kenikmatan Bertetangga

Thanks a lot for my neighbours ❤

^-^ Assalamu'alaykumwrwb... :-)

Semoga secarik kisah ini dapat bermanfaat dan kian menambah semangat dalam menjalani hari-hari, amiin...



Pertama kalinya menginjakkan kaki ke tanah kelahiran Paus Paulus II ini satu setengah tahun lalu, kami kesepian sekali, tetangga kanan-kiri hanya turis yang datang dan pergi dari berbagai negeri, dua bulan pertama kami tinggal di appartement khusus di tengah kota sebagai service dari perusahaan tempat suami bekerja.


Selanjutnya di bulan ketiga, dahulu pernah kuceritakan tentang pertemuanku dengan saudari muslimah yang tinggal sekitar dua jam dari Krakow, getaran ukhuwah sangat menggelora di dada ini. Dan di saat internet telah terpasang di appartement baru ketika kami pindah ke lokasi yang dekat dengan kantor, maka teman-teman online-lah yang selalu setia menyapa dan sesekali berbincang-bincang denganku. Semenit mengobrol adalah obat rindu yang cukup menambah semangat. Sekitar sepuluh bulan lalu, ‘posisi kesepian bertetangga mendesakku’ untuk ikutan membuat akun di sebuah situs jejaring sosial. Salah satu saudariku, Ratna, mengingatkan, “Jika kamu tak punya tetangga muslim atau muslimah, cobalah tetap diketuk pintu rumah tetangga kanan-kirimu, cicipi kue masakan khas Indonesia, sambil kenalan, say... oke? Supaya kamu betah...”, sarannya dengan antusias seraya menceritakan pengalamannya yang sama kesepian saat di negeri Sakura.


Memang sedari dahulu, ingin menuruti saran Ratna, namun keberanian memulainya adalah sulit. Pertama karena saat kuperhatikan tetangga di kanan dan di depan pintu appartementku adalah sekumpulan mahasiswa, laki-laki dan perempuan, karena mereka sekitar berlima, jadi saya tak pernah sempat mengenali satu-persatu jika berpapasan di lift atau tangga. Kedua, alasannya adalah karena mereka rata-rata punya anjing, wuaaargh…sepatu anakku pun sempat dijilat si anjing saat berpapasan di lift, anjingnya hampir memeluk kaki si kecil. (O, Allah! I don’t like it...). Maka enam bulan awal tinggal di appartement ini, kami hanya bertegur sapa dengan tetangga jika bertemu di taman, di tempat parkir, di pintu gerbang, atau jika kebetulan berada dalam satu lift.

Selanjutnya, baca di secarik Kisah-Eramuslim link berikut yah sobat-sobat ;-)

Keep optimis, Barokalloh with family...

salam ukhuwah dari Krakow, (^-*)

Wednesday, March 9, 2011

Larangan Melakukan Penghinaan Terhadap Sesembahan Nonmuslim

pic : suasana Arabic Day 2010, anak-anak Rabce-Poland ini sangat tertarik belajar tulisan Arab :-)

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Ada saudariku yang bertanya tentang mengingat kembali dalil dengan subjek yang tertulis di judul ini, seperti yang kita tau, dalam berkata, bersikap dan dalam dunia tulis-menulis pun, kita tak pantas "memberikan penilaian" atau men-judge seseorang atau kumpulan orang atau komunitas agama-agama tertentu, Sang Maha Tahu hanyalah Allah SWT, Hanya Dia yang berhak memberikan penilaian sejati. Yang bisa kita lakukan adalah bersikap optimis dan istiqomah pada segala rambu-rambuNYA, dan dengan ahsan 'menyampaikan' sesuatu pada orang sekitar kita, terutama dengan memberikan keteladanan untuk selalu memperbaiki akhlaq kita terlebih dahulu... Once more, mari kita jaga kelurusan niat ini, jangan sampai perkataan, sikap dan tulisan kita malah menyiratkan hinaan terhadap komunitas atau sesembahan nonmuslim tersebut.


Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya : Allah -ta'ala- melarang Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- dan orang-orang yang beriman untuk menghina tuhan-tuhan orang-orang musyrikin. walaupun didalamnya terdapat kebaikan, akan tetapi itu akan menyebabkan keburukan yang lebih besar, yaitu mereka akan balik menghina Allah[yang tidak ada tuhan yang patut diibadahi selain dari-Nya].

Lihat pula (QS Al-An'am : 108) ❤ yang artinya "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan".

Wallahu'alam bisshowab... Salam Ukhuwah dari Krakow ^-^

Monday, March 7, 2011

Sekeping Masa Tua

pic : suasana ngopi bareng saat acara piknik keluarga kantor ^-^

Bismillahirrohmaanirrohiim... mudah-mudahan secuil artikel ini tetap membawa hikmah, amiin ❤


Meskipun kita belum tentu tiba di usia senja, namun tetaplah harus optimis menjalani hari, misteri Sang Pencipta selalu ada, yang kemudian kita dapat menemukan jawaban-jawaban di keesokan hari atau saat di yaumil akhir, atau saat berada di kampung akhirat, Wallahu ‘alam.

Ibundaku yang tetap sering berbagi hikmah menjelaskan sekilas, biasanya beliau sering merindukan berkumpul bersama anak-anak dan para cucu, apalagi kalau sedang ‘termangu’ sendiri di rumah, sesekali berteman tilawah, lain waktu berteman acara berita televisi.

Sungguh masa muda saat merawat anak-anak adalah masa yang paling indah dikenang, bisik beliau di telepon. Beliau juga menasehatiku untuk berdisiplin hidup sehat, jangan terlalu banyak konsumsi gula, dan harus selalu teratur jadwal makan dan istirahat dengan cukup.


“Saat ini, mama gak boleh ngopi lagi nih….berat banget deh nak, namun harus tetap dijalani dengan penuh rasa syukur…”, kata ibu.

Menikmati segelas kopi panas adalah hoby ibu yang sangat penting baginya. Dulu, kemanapun kami berlibur, Saya temani beliau memilih kopi-kopi sebagai oleh-oleh dan buat stok di dapurnya, kopi eropa, kopi arab, kopi melayu, kopi pulau penang, kopi sulawesi, kopi medan, dan dari ragam tempat lainnya sudah pernah dicoba.

Ibu tahu betul yang mana kopi asli dan yang mana kopi campuran bahan lain. Kopi favourite beliau adalah kopi khas dari kebun kakek di wilayah ogan ilir, sumatera, diolah secara tradisional dengan keharuman murni kopi asli, alami, tanpa bahan tambahan atau pengharum buatan.
pic my coffe-milk for breakfast :-D


Maka di usia yang sekarang harus menyadari diri akan fungsi jantung dan organ lain tak sekuat biasanya, perkara “tidak bisa minum kopi lagi” adalah ujian yang besar buat beliau.

“Jadi kamu juga gak usah ngikuti hoby doyan ngopi, deh… kalau minum susu atau teh panas juga, gulanya sedikit aja…”, saran ibu.

Diriku mengangguk setuju, memang kadang saya juga ikut terlena menghirup harumnya kopi, sekali dalam dua hari saya juga ke café buat ngopi di saat tidak sedang hamil.

Wah, ternyata harum si kopi yang melenakan itu, bisa menjerat para “fans”nya kepada banyak masalah kesehatan terutama di usia senja. Satu kalimat yang kupetik dari ibu, menikmati hidup dengan makanan, minuman atau benda-benda kesukaan kita adalah manusiawi, namun jangan berlebihan.

... Lanjutkan bacaannya di link Oase Iman-Eramuslim ini yah say... :-)

Barokalloh with family, salam ukhuwah!