Friday, December 31, 2010

Menunda Itu Berbahaya


Assalamu'alaykumwrwb...
Wah... tak terasa waktu terus bergulir, 1432 Hijriyah telah berjalan, 2011 juga sudah tinggal hitungan detik, Semoga hari-hari kita kian dihiasi dengan rasa optimis, amiiin Ya Allah...

Sering sekali kita terngiang nasyid Bimbo, “berbuat baik janganlah ditunda-tunda...”, sungguh dalam maknanya. Jika hati kita diibaratkan benteng teguh dalam menjaga iman, maka setan terus menerus ingin menembus si benteng ini.

Sebagai contoh saat Saya sendiri pernah memiliki tabungan khusus untuk membeli sesuatu, anggaplah sesuatu itu memang yang telah lama saya inginkan. Namun kemudian ada perubahan niat yang lebih baik, uang tabungan itu ingin kuberikan untuk saudara yang sedang sangat membutuhkan.

Lalu karena rasa malas yang amat sangat, Saya menunda-nunda mentransfer-nya, dan pada saat itu hadirlah iklan “barang yang saya idamkan tadi”, dengan harga diskon spesial, waduh! Jika saya tak menunda-menunda, pastilah tak ada persimpangan di hati ini.

Begitulah contoh nyata kekhilafan diri ini sebagai hambaNya yang banyak dosa. Selalu ada-ada saja godaan saat kita menunda-nunda berbuat kebajikan.

Tergesa-gesa dalam bertindak dan menunda-nunda kebaikan adalah godaan setan. Dahulu, Iblis telah terusir dari surga dan rahmat Allah SWT, sehingga berhak mendapatkan jatah laknat dan tergolong makhluk yang hina selama-lamanya.

Tetapi memang dasar iblis setan tidak mau melupakan Adam alaihissalam, yang telah menjadi penyebab ia terusir dan terkutuk, sehingga ia tidak mau tinggal diam tanpa balas dendam dan dendam itu dilampiaskan sesuai dengan tabiat jahatnya sebisa mungkin.

Allah SWT berfirman.

"Iblis menjawab, Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allah berfirman Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. Iblis menjawab : 'Karena Engkau menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka,dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (QS. Al A'raaf [7] : 14-17)


Baca Lanjutannya di TKP---oase iman eramuslim ini yah...

Barokalloh, salam ukhuwah :-)

No comments:

Post a Comment