Saturday, December 31, 2011

Sajak Mengeja Masa



:-)


Ingatkah tangis pertama dinanti setiap mata
Buaian pagi hingga malam berkuntum kecup sayang
Bisikan do’a ayah bunda teruntai gemilang
Agar sosok permata jiwa senantiasa berhias cinta-Nya

Mengalun nafas segar
Iringan tinta menggores lembar kertas putih
Rajut impian sembari sumringah
Tegar tatkala cabaran datang
Pangkas kegetiran yang terkadang hadir
Detak-detik irama langkah
Tapak menuju cita
Menjemput asa kemilau pelangi indah

Hari berminggu dan hitungan tahun
Berbilang usia terlewati
Ada senyum merona
Ada canda tawa
Ada kelam duka
Ada tangis bersuka ria jua lara
Ada samudera bahagia
Ada pula luka dan noktah

Ada aroma harum semerbak
Ada pula bau yang menyengat
Bertemu segala peristiwa
Kala menggali perbekalan

Bertemu cahaya hidayah adalah obat rindu
Genggam harap pertolongan-Nya sepanjang waktu
Biarkan kepalsuan dunia berlalu
Tak mengusik kesucian kalbu

Duhai penyembuh luka
Purnama jelita percikan hangat ukir senyuman
Ketika datang problema dalam tapak nan tertatih
Engkau ingatkan bahwa kesenangan adalah fana
Engkau tunjukkan hikmah sejati dalam tiap perjalanan
Engkau sematkan tanda kasih tiada henti
Berapa musim telah berlalu dengan kucuran samudera anugerah-Mu
Lantas mengapa hamba masih goyah memaknai kurnia-Mu


Kerlap-kerlip pun denting riuh kala senja
Terpaan bongkahan putih pun dedaunan kering
Hamparan pasir ataukah kusamnya jalanan kota
Lagi dan lagi pemandangan fana
Entah berapa anak tangga lagi yang masih sanggup kunaiki
Menuju hadiah sejati dalam ridho-Mu
Menyeka peluh serta meluruhkan nurani
Penyembuh luka tatkala masa berlalu

Pada jiwa
Dekap niat nan satu
Mohon teguhkan keimanan dalam diri
Duhai Ilahi
Mengeja masa seolah berkaca
Penuh Tanya dalam dada
Akankah Engkau ridho atas usia nan kami jalani
Akankah Engkau ridho atas jiwa raga ini


Mengeja masa dalam harapan tiada henti
Semoga sikap istiqomah tak pernah berlari
Beriring ikhlas di hati
Dalam ketaatan pada-Mu, Yaa Robbi


(Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran. QS.Al-‘Asr:1-3)

Wallahu’alam bisshowab.
(bidadari_Azzam, Salam ukhuwah dari Krakow, malam 11 Muharram 1433 H)

telah dimuat di Oase Iman-Era Muslim pada link ini, :-)

Tuesday, December 6, 2011

Secuil Berita ❤


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh...

Syukron jazzakumulloh khoiru jazza atas kunjungannya, do'a-do'a kalian serta email yang masuk di email-address pribadi kami maupun di milist brothers@Krakow, :-)

Saya pertama kali cerita Krakow yah yang tentang Senyuman :-), trus ternyata baru ditampilkan pula di link-Kisah Eramuslim, mungkin redaksinya barusan ngubek-ngubek artikel lama, :-D, tempo hari tulisan itu kan 'curhat yang kepanjangan', jadinya tidak bisa dimuat di Oase Iman, takut pembacanya bosan, hehehehe (^-*, mudah-mudahan gak yah...)

Oh iya, ada beberapa pemuda-pemudi yang menyatakan "perasaannya", (uhuyyy... ^-^ ❤ :-)), bahwa mereka amat tertarik pada Islam, mereka sedang jatuh cinta pada agama tertua ini, agama asli sejak zaman-Nabi Adam 'alaihissalam, agama yang benar, yang membawa keselamatan dunia-akhirat. Beberapa dari mereka telah menjadi sohib kami, telah mengikrarkan dua kalimat syahadat pula, dan beberapa lainnya sedang mencari kepastian, menimbang-nimbang untuk meyakinkan sang hati, :-)maka mari kita do'akan semoga Allah ta'ala memantapkan dan meneguhkan hidayah-Nya buat mereka, amiiin... Allahumma amiin.

Barokalloh sobat muslims, keep istiqomah, & Salam Ukhuwah!

Monday, December 5, 2011

Terbalas Cepat Dalam Kesabaran


Sangat terburu-buru, ia menarik tanganku untuk segera duduk di ruang tamunya. Ia temanku, anak semata wayang, sebut saja Kasih, pernah lama ditinggal orang tua ke luar daerah, maka supaya tak hanya berdua dengan si ’mbak asisten’, ia ajak Miss Nona ikutan tinggal di rumahnya.

Tadinya Miss Nona ini sudah ‘didepak’ dari kos-kosan di ibu kota tersebut, sebab perangainya kurang baik, jorok dan dianggap pembuat onar, maka tawaran tumpangan di rumah Kasih adalah momen yang pas, apalagi Kasih ‘gak perhitungan’, semuanya gratis, Kasih malah sangat berterima kasih karena Miss Nona mau menemaninya di rumah.

Hitungan tahun sudah berjalan, gratis tempat tinggal, makan-minum, dan pakai motor + bensin gratis ketika kuliah, Miss Nona jadi besar kepala, si mbak asisten akhirnya tak sanggup untuk mengadukannya kepada Kasih, karena selain Miss Nona sering teriak-teriak melulu menyuruh ini-itu, di waktu Kasih punya ‘job di luar kota’, ternyata Miss Nona mengajak pacarnya menginap di rumah itu!

Riuhnya gossip tetangga, Miss Nona bahkan menyuruh mbak asisten untuk cuti dari tugas bersih-bersih rumah, ia cuek saja berduaan dengan sang pacar bagaikan pasutri di rumah tumpangan itu, duh, sungguh hilangnya rasa malu.

Kasih, temanku yang baik ini, masih bisa bersabar, apalagi di tahun akhir kuliah Miss Nona, bertepatan dengan tragedi kecelakaan bagi Kasih, ia harus dirawat di rumah sakit, sebulan lebih. Kasih berharap, Miss Nona membantu kesembuhannya, Orang tua Kasih hanya bolak-balik ke luar kota dan setiap akhir minggu, menemani Kasih di rumah sakit itu.

“Namun ternyata, Miss Nona malah menggelapkan dana, uangku malah dipakai buat keperluan pribadi, dan dia cerita ke teman-temannya bahwa dia bayar sewa rumah di tempatku itu, aduuuh, koq bisa sih cerita berkebalikan gitu?

Kamu kan tau, sist, aku gak pernah minta bayaran sewa ke dia, aku gak perhitungan sama dia, eeeeh… ternyata koq di mata teman-temannya, ia menjelekkan aku, bahkan dia bilang bahwa aku sering menyuruh-nyuruh dia kayak pembantu, lho…Padahal kan aku punya si mbak pembantu?!”, curhat Kasih.


“Sabaaar…Sabar…”, ujarku waktu itu.

Peluk cium dari jauh buat Kasih, & silakan simak lanjutannya di link-Kisah Eramuslim ini yah sobats...

Salam Ukhuwah dari Krakow ^-^ ❤

Sunday, December 4, 2011

Muallaf Krakow Berbagi Kisah (7) : “Terserah Orang Lain Bilang Apa…”



Saya terus mencari-cari agama apa yang benar-benar ‘punya Tuhan’. Dalam pencarian itu, saya pernah menemukan agama bertuhan banyak, berdewa-dewi, dan berdongeng-dongeng, saya amat pusing, akal saya tak menerima cerita-cerita lucu itu, termasuk tentang anak Tuhan, wali dan pewaris tahta Tuhan. Sister Von dan brother Sholeh memiliki kesamaan kisah mengenai hal tersebut.

Saat mereka menemukan cahaya Islam, ada suatu perasaan mendalam, bercampur aduk gejolak hati, terutama rasa lega dan bahagia karena berjumpa agama Allah yang merupakan satu-satunya agama yang benar. “Sukar melukiskan perasaan itu. Perasaan tentang bagaimana saya begitu percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah, serta Muhammad adalah Rasulullah… kemudian saya menjadi turut emosi ketika orang-orang kafir menghina agama-Nya, mencaci-maki rasul-Nya, dan saya pikir itulah bukti bahwa saya sudah merasa memiliki Islam dalam hidup ini…”, brother Sholeh bersemangat mempelajari islam.


Dulu masa kecil, mereka ‘ngikut’ saja merayakan berbagai pesta keagamaan orang tua dan kakek-nenek mereka. Bahkan mereka dijejali cerita-cerita yang tak pernah terjadi, bahkan orang tua mereka sendiri tak dapat menjawab jika anak-anak mempertanyakan kebenaran cerita yang diutarakan. Lantas demikianlah kebanyakan pengalaman pemuda Islam Muallaf di berbagai belahan bumi, mereka melakukan pencarian sendiri tentang siapakah Pencipta, siapakah Sang Pemelihara, Sang Pelindung Yang Maha Berkuasa itu? Subhanalloh… “Dan saya menemukan agama Islam, saya yakin ini adalah agama yang benar. Saya lega dan tidak stress lagi saat mempertanyakan tentang keberadaan diri saya di dunia ini…”, ringan sekali ucapan sister Von.

Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Pemberi Hikmah, diri ini sering kesal berada di Krakow-nun jauh dari pertiwi, namun ternyata saudara-saudariku ini merupakan pembawa senyum dan penghibur jiwaku. Jika saya tak berada disini, tentu tak mungkin berjumpa mereka di masjid Krakow ini. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berwasiat, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu”. (HR. Muslim)

Simak lanjutan Kisah hikmah ini di link Kisah-Eramuslim kita ;-)

Salam Ukhuwah dari Krakow, semoga kita tetap saling berkirim do'a, Barokalloh brothers & sisters... ^-^