Thursday, August 25, 2011

Ramadhan Di Krakow-Poland (2)

pic Azzam and Rhania


(pic : Suasana berbuka puasa di ruangan muslimah)

(foto : ustadz Abdul Jabbar dan ustadz Hamada Farg yang mengunjungi masjid Krakow)

(foto : Suasana ifthar jama’i pertama kalinya di Krakow)


(foto : Buat menu ifthor, roti camilan khas Turkey, dimasak oleh Abu Azzam :-))


Usai bertatap muka dengan saudari muslimah lainnya, tentu yang ingin kita lakukan adalah saling mengenal lebih dekat. Itulah yang terjadi pada saya. Dan ternyata, bahasa yang paling ‘populer’ di antara kami adalah bahasa senyuman serta gerakan tangan dan mata. Sebab muslimah asal jazirah arab hanya bisa berbahasa Arab, muslimah asal India dapat berbahasa Inggris sedikit, muslimah asal kota lain di Poland pun hanya berbahasa Polish.

Sedangkan saya satu-satunya muslimah asal Indonesia dan seorang muslimah senior asal Damaskus yang sudah 25 tahun tinggal di Poland, mencoba menengahi dengan sedikit kemampuan berbahasa Inggris, secuil bahasa Arab dan secuil bahasa Polish. Pokoknya bisa juga ‘nyambung deh’, namanya juga persaudaraan dalam Islam, bagaikan tali kencang yang makin hari bisa makin terikat erat, sebab Allah ta’ala yang mengencangkan ukhuwah ini. Insya Allah…

Biasanya kalau kita berbuka puasa di tanah air, atau ketika saya tinggal di Bangkok dan Kuala Lumpur, yang sibuk menyiapkan dan menata makanan buat hidangan berbuka adalah kaum ibu. Sedangkan para bapak menjaga anak-anak selagi ibu-ibu sibuk. Di Krakow berbeda, kaum ibu sibuk menemani anak-anak yang saling berkenalan, para bapak malah yang menyiapkan menu berbuka. Termasuk suamiku, ia yang mengadon roti dan memanggangnya sendiri.

Brothers di Krakow tampak sangat mandiri, mereka menata hidangan berbuka dengan rapi, sigap menuangkan sup-sup ke mangkok-mangkok dan diedarkan ke ruangan muslimah, lalu usai makan pun, semuanya bersih dan rapi kembali. Mereka pula yang membersihkan bekas tempat makan anak-anak dan istri. Istilahnya ketika tinggal di Krakow ini, para bapak memang lumayan banyak ‘meng-upgrade’ kemampuan diri.
...
Baca artikel lengkapnya di Eramuslim-link silaturrahim berikut ini saja yah... foto-fotonya tidak muncul di halaman artikel tersebut, loadingnya lama, nkali...

Semoga melalui tulisan ini pula, ukhuwah islamiyah kita makin erat walaupun terpisah jarak nan jauh. Brother Abu Azzam dalam kultumnya mengatakan, “Ramadhan adalah milik kita, tergantung pribadi masing-masing yang membuatnya bermakna…”. Entah kita berada di belahan bumi manapun dan mungkin hanya memiliki saudara sesama muslim berjumlah hitungan jari tangan, tetaplah itu tidak mengurangi keberkahan bulan mulia, tak mengurangi kebahagiaan memasuki bulan perjuangan, pembinaan dan penuh pengampunan.


Azzamkan dalam hati agar senantiasa berharap menjadikan ramadhan ini sebagai ramadhan terbaik kita. Syukur kepada-Mu atas hidayah dan kekuatan untuk istiqomah dalam rambu-rambu islam, Yaa Allah.

Billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu ‘alaykum warahmatullahi wabarakatuh.


Friday, August 19, 2011

Ramadhan Di Krakow-Poland (1)


Halo! Assalamu'alaykumwrwb... yang ini 'brother Sayyif', muslim kid from Indonesia ;-)



Krakow berbeda dengan kota lain di Poland, kota ini paling tua, disakralkan, dan masih banyak urusan birokrasi dan pelayanan publik yang amat sangat menggunakan aturan amat kaku. Misalnya tatkala orang asing melahirkan di Krakow, sungguh lama mendaftarkan peresmian nama sang bayi, karena ‘heboh-hebohan’ dulu dengan catatan sipil setempat (sebab pihak mereka biasanya ingin memberikan nama bayi yang baru lahir dengan nama tradisional Poland), kalau sudah di’push’ sekitar satu bulan bahkan lebih, barulah urusan birokrasi bisa diproses. Apalagi untuk urusan-urusan ibadah ummat islam, tentu tiga puluh lima tahun bukanlah waktu yang singkat (baca : Cita-Cita Mewujudkan Masjid Krakow).

Maka di tahun ini, Alhamdulillah, kami di Krakow dapat merasakan suasana berbuka puasa bersama, sholat wajib dan tarawih bersama, situasi yang menakjubkan dan begitu dirindukan bagi ummat Islam yang sejak lama berada di Krakow dan sekitarnya. Kami berusaha mempergunakan ruangan Islamic Centre secara optimal, yang telah secara resmi diserahkan oleh dewan kota, meskipun kondisinya masih lumayan ‘awut-awutan’.


(pada gambar : ruangan utama yang sudah apik dibersihkan)

Pertama kalinya saya memasuki ruangan masjid itu, semacam ada getaran hati yang begitu kencang, senang sekali, tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Selama ini, karena belum ada hijab pembatas dan situasi belum memungkinkan, aktivitas di masjid ‘hanya’ sholat jum’at dan sesekali brothers sholat dzuhur berjama’ah (sejak april 2011). Maka pada hari ketiga ramadhan 1432 H ini, para muslimah pun diundang berkumpul untuk berbuka bersama, dua ruang sudah dibersihkan oleh brothers dan sangat rapi. Usai melaksanakan sholat sunnah, Saya melihat-lihat keadaan masjid kita tersebut, ternyata ini adalah bekas apartemen tua yang sudah lama terabaikan. Ruang utama dan ruang kedua (yang disiapkan buat muslimah) sudah dipasang lampu. Jarak antar-ruang tersebut sekitar tujuh meter. Ada dua ruang kecil yang merupakan WC, dan harus diperbaiki total, tak ada pintu, saluran/pipa, serta toiletnya sudah rusak. Ada satu ruang ber-kran air yang bisa dijadikan dapur, ada jalan setapak kecil antar-ruang yang juga sudah dibersihkan.

Artikel lanjutannya baca di link Silaturrahim-Eramuslim ini saja yah... ;-)


(pada gambar : Brothers di Krakow menerima kunjungan Ustadz Abdul Jabbar dari Katowice)

(pada gambar : beberapa brothers asal Mesir, Maroko dan Chechnya yang tinggal di Krakow)


(logo pada paket orderan daging ayam buat muslim Krakow)


Dari Krakow nun jauh ini, berbeda enam jam lebih lama dari waktu Indonesia bagian barat, kami menyampaikan “Ramadhan Mubarak!”, Selamat meningkatkan kualitas ibadah di bulan ramadhan untuk seluruh saudara-saudari muslim di Indonesia serta di belahan bumi lainnya, semoga Allah ta’ala melimpahkan kekuatan bagi kita agar tetap istiqomah dalam menapaki jalan perjuangan, menggapai cita-cita bahagia hingga tiba di akhirat kelak, amiin yaa Allah.

Salam Ukhuwah dari Krakow! (^-*)

Thursday, August 11, 2011

Surga Menurut Mereka

ilustrasi...Ini pemandangan Danau Lausanne, Swiss


Ada sebuah sajak pendek, pengarangnya anak SD yang namanya tak kuingat lagi, dulu pernah kubaca di majalah anak-anak, dan sajak itu beberapa waktu lalu pernah terdengar lagi dari mulut seorang anak remaja dengan redaksi yang berbeda tapi ada kemiripan kata-kata. Kira-kira begini bunyinya :

Apa itu Surga

Kata Mama, “Surga itu indah”
Lalu kutanya, “Adakah gunung dan pantai di sana?”
Kata Mama, “Di sana semua ada, pemandangan indah yang tak bisa terlukiskan”
Kutanya lagi, “Adakah roti keju dan susu coklat kegemaranku?”
Kata Mama, “Semuanya ada. Tuhan menyediakan segalanya di surga”
Dan aku bertanya lagi, “Kalau begitu, bolehkah aku sekarang pergi kesana, duhai Mama?”
Tiba-tiba mama menangis seraya memelukku
Kutanya pada mama, “Kenapa mama menangis?”
Mama menatapku lekat-lekat sambil berurai air mata
Lalu mama berucap, “Jangan sekarang, yah sayang… Jangan tinggalkan mama”
Aku bingung, Apa itu surga


Susi, anak remaja itu, yang juga memiliki sebuah blog pribadi, sebelum menutupkan mata selamanya, ia bercerita bahwa sajak pendek itu ia bacakan di depan orang tuanya. Terbayang sedihnya, hati ortu Susi pasti amat berduka, di kala membacakan itu, Susi kan sudah terkapar di rumah sakit, selalu terapi pengobatan karena kanker yang diidapnya. Dan pasti semua orang tua akan menitikkan air mata kalau anaknya membaca sajak tersebut dengan penuh penghayatan. Kesucian jiwa anak-anak mengantarkan kesederhanaan berpikir dalam menggapai impiannya.

Saking menggambarkan kenyamanan dan bahagianya kata “surga”, setiap orang bisa punya sudut pandang masing-masing saat melukiskan maknanya. Misalkan abah Cecep yang tukang becak, tetanggaku di bandung dahulu, beliau bilang, “Wah, kalau abah tiap hari kan nyetir becak, mungkin kalau pas bisa nyetir sedan mewah, berasa kayak di surga yah…hehe”, candanya. Ada-ada saja, si abah.

Lain lagi pikiran Mang Udin yang kerja di proyek bangunan, selalu kerja keras dari subuh sampai menjelang malam. Sampai-sampai Mang Udin pernah nyeletuk, “Haduh, Saya mah gak ada hari libur, susah ngambil cuti kayak yang kerja kantoran. Kalau Mang Udin ini cuti seharian, bisa tidur seharian sambil maen sama anak-anak, terus tidur lagi dan makan enak, wah, ibaratnya sedang berada di surga dong yah…”. Semua yang mendengar jadi tersenyum.

... Lanjut disini aja yah bacanya, afwan baru di-share...link Kisah-Eramuslim berikut, ;-)

Salam Ukhuwah selalu, Barokalloh (^-^)

Monday, August 1, 2011

Marhaban Yaa Ramadhan... Thanks to Allah ♥

Happy Ramadhan, muslim in Krakow!

pic : silaturrahiim :-)


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh,

Informations :

Only for brothers, prosze bardzo... come التراويح, after isha 10.30pm, insya Allah every day since this night, ramadhan 1st


friday prayer 1pm
Address: Islamic Centre, Krakow
Jana Sobieskiego 10, Krakow,
Krakow, Malopolskie , POLAND
Email: muslimsinkrakow@googlegroups.c​om


Proszę bardzo przyjść do meczetu krakow, ifthor jama'i, z muzułmańskiej rodziny, bring your food ;-). Make a note, don't miss it! All mosleem family : since wednesday, aug,3rd, 2011. Ifthaar jama'i, every wednesday and saturday in this ramadhan 1432 H, Insya Allah :-)

See Islamic Finder site here (^-^)
:-) Dear sisters and brothers, May Allah (Subhanahu Wa Taa'alaa) make your Ramadhan a sweet fruitful one and grant you Jan'aat Al-Ferdaws. Aameen. Ramadhan Mubarak!