Thursday, December 13, 2012

Supaya Do'a Terkabul



Assalamu'alaykum wrwb... Walhamdulillah 'ala kulli hal,

Meneruskan pesan Ustadz dari milist MMIT Bangkok, semoga kian bermanfaat buat kita semua, ;-)

Seringkali masih ada di antara kita yang bertanya dalam hati, "Kenapa do'a yang sudah sering kuucapkan, belum jua terkabul?" memang hanyalah Allah ta'ala yang maha menetapkan, Dia maha mengetahui jua Maha mengatur waktu dan tempat terindah saat do'a kita tersebut dikabulkanNya.

Ada teman-teman yang masih bingung, karena sudah jutaan kali berdo'a bahkan sudah naik haji dan berdo'a di masjidil haraam, sudah umroh beberapa kali, namun belum juga berjumpa jodoh... ada pula yang sudah merasa kesal, sudah bilangan windu, dasawarsa usia pernikahan, belum juga menimang momongan... ada juga yang merasa selalu tertimpa kemalangan, tidak menyukai hari-harinya, dsb. Mari kita sama-sama lebih memahami makna hidup ini, teman...

Belum terwujudnya harapan, bukan berarti do'a kita tak terkabul, karena Allah SWT pasti mengabulkan do'a kita di waktu yang paling tepat.
Juga tentang "paket amanah" buat kita manusia, semua mendapatkan jatah berbeda-beda, sesuai kesanggupan masing-masing, di dalam pandanganNYA. Insya Allah...


Pada hakikatnya –sebagaimana ayat cintaNya, “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan”- adalah sebuah janji yang mutlak tidak mungkin diingkari oleh Allah Swt. karena sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji (QS. Ra’d: 31).

Sabda Rasulallah SAW:

“Tidak ada seorang muslim yang berdoa melainkan akan dikabulkan, ada kalanya disegerakan didunia, ada kalanya disimpankannya untuknya di akhirat. Dan ada kalanya digunakan untuk menghapuskan dosa-dosanya sesuai dengan kadar doa yang ia ucapkan selama ia tidak berdoa untuk dosa atau memutuskan tali persaudaraan”.

Dan beliaupun bersabda: “Nanti pada hari kiamat Allah Swt akan memperlihatkan setiap doa yang dipanjatkan oleh setiap orang sewaktu di dunia yang tidak Allah kabulkan, dimana Allah berfirman: Hambaku, pada suatu hari kamu memanjatkan doa kepadaku, namun Aku tahan doamu itu, maka inilah pahala sebagai pengganti doamu itu”. Orang yang berdoa itu terus menerus diberi pahala sehingga ia berharap kiranya semua doanya itu hanya dibalas di akhirat saja dan tidak diberikan di dunia”.

Subhanalloh!

Agar do’a seorang hamba diijabah oleh Allah ta’ala hendaklah ia memenuhi syarat-syaratnya, diantaranya adalah :

1. Ikhlas karena Allah ta’ala semata, mengarahkan hatinya kepada-Nya, bersandar hanya kepada-Nya dalam keadaan ia mengetahui bahwa Allah ‘azza wa jalla Maha Mampu mengabulkan do’a, sehingga ia hanya berharap dari-Nya. (catat : gak ada jimat-jimat-an, oii...)

2. Hendaklah ia hadirkan dalam dirinya kebutuhan yang sangat terhadap apa yang ia minta, disertai keyakinan bahwa hanya Allah ta’ala semata yang bisa mengabulkan do’anya.

3. Menjauhi makanan, pakaian, tempat tinggal yang haram dan hal-hal yang diharamkan lainnya. (bagaimana mungkin berharap terkabulnya do'a, tetapi bekerja di pabrik minuman keras, tempat perjudian, dll misalnya.)

4. Mengangkat tangan dan khusyu' ketika berdo’a.

5. Berdo’a dengan menyeru nama-nama Allah ta’ala yang maha indah.

6. Ketika melakukan safar gunakan untuk memperbanyak do’a.

7. Tidak tergesa-gesa dalam berdo’a, hendaklah didahului dengan pujian kepada Allah SWT dan shalawat kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

8. Taubat dari dosa-dosa.

9. Berdoa’a dengan suara yang lirih, penuh ketundukan dan kekhusyu’an.

10. Mengulang-ulang do’a, tidak hanya sekali saja dan tidak putus asa dalam berdo’a.

11. Berdo’a dalam setiap keadaan.

12. Menghadap kiblat.

13. Memilih kata-kata yang ringkas dalam do’a, dan lebih afdhal memilih lafaz-lafaz do’a dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

14. Mendo’akan kaum mukminin.

15. Melakukan amar ma’ruf nahi munkar, sebab meninggalkannya merupakan sebab terhalangnya do’a.

[Source : Lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah, 1/93-95 dan kutaib Ahammiyatud Du’a wa Kaifiyatuha fis Sunnah al-Muthohharoh, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd]



وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Barokalloh selalu, semoga tambah semangat mengukir prestasi! ;-) aamiin Yaa Robb...

Salam Ukhuwah dari Krakow ^^

❤ Wassalamu'alaykumwrwb.

Tuesday, December 11, 2012

Dia Yang Maha Dibutuhkan



Dalam Friday-nasiha, seorang saudaraku mengingatkan tentang diri kita yang sangat membutuhkan Allah. Manusia yang merupakan makhluk ciptaan-Nya, yang kemudian Dialah Sang Pemelihara dan Maha Pemberi Kurnia, yang setiap saat hanya Allah yang mengetahui akan peristiwa yang akan kita lalui, bahaya atau menyeramkan, sehat, sakit, senang ataupun duka.

“Ya Tuhan kami, Yang Maha Memberi apa yang telah Engkau janjikan kepada hamba-hamba-Mu, Ampunilah kami ketika sadar ataupun tak sadar ternyata mencari sosok lain sebagai penolong hidup kami, yang kami pernah lalai mengutamakan hal lain padahal pertolongan-MU selalu dekat…”, brother kita mengingatkan.

Coba kita mengingat-ingat, pernahkah kita melakukan hal seperti Mukhlis—seorang manusia biasa, (bahkan mungkin sering) tatkala kita membaca ayat-ayat dalam Al Qur’an (dan tafsir sehingga mengetahui apa artinya), kita makin dekat kepada Allah ta’ala. Mukhlis pun demikian, ia tak meragukan betapa Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Agung, Maha Sempurna Rabb kita. Semakin mengenali Tuhannya, Mukhlis makin ikhlas tatkala kehendak-Nya tak sesuai keinginan atau rencana diri. Namun hal sepele terjadi, yaitu ketika Mukhlis menghadapi masalah di tempat kerja. Ia melihat sesuatu hal salah, sebuah kolusi di depan mata dan menghadapi praktek-praktek yang melanggar hukum.

Ia bersikap pura-pura tidak tau, karena ‘mengamankan’ karir dan bonus gajinya. Ia tahu pasti bahwa pekerjaannya hanya sarana untuk memperoleh rezeki itu, hanya sarana! Sementara sikap atas pelanggaran hukum di depan matanya adalah salah satu ujian Allah atas keimanannya. Namun ada seulas nafsu ‘akan rasa nyaman’ di tempat kerja itu yang mempengaruhi sikapnya sedemikian. Kita manusia memang senang akan ketenangan, kenyamanan, meskipun bisa saja hal itu didapat dari mengorbankan ketenangan orang lain.

Jika ia meninggalkan pekerjaannya demi Allah, Allah ta’ala akan memberinya yang lebih baik. Pasti! Sebagaimana janji-Nya, “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (QS. Ath-Thalaq [65]:2-3)


“Makhluk ciptaan-Nya sangat membutuhkan Allah, namun sering mendurhakai dengan cara hanya memanfaatkan Allah, memanfaatkan kemurahan-Nya, ke-Maha Pengampunan-Nya, padahal kalau kita kaji dengan seksama, sikap tersebut sungguh menyakitkan, mendurhakai-Nya, dan mempermalukan diri sendiri di hadapan-Nya….” ujar brother dalam Friday nasiha seraya mengingatkan contoh kecil saja ada seorang Fulan yang menangis dan mengharap bantuan dari saudara lainnya tatkala sang istri harus dioperasi di rumah sakit.

Sedangkan mereka orang asing di Poland yang tidak mengerti bahasa lokal (namun tidak pula berusaha mempelajarinya), sikap Fulan arogan berkata, “Cepatlah tolong kami, pasti Allah balas kalian nanti…bla bla bla”, manisnya ia sebut-sebut keindahan nama Allah ta’ala, padahal kebanyakan orang di ruangan itu tidak mengenalinya, bukan karena ia new-comer, melainkan sebab ia tak pernah muncul shalat fardhu di masjid. Shalat Jum’at pun ditegakkan hanya sesekali, pemuda Islam ini perkataannya berbeda dengan sikap sehari-hari, na’udzubillah minzaliik.

Manusia selalu mencari kenyamanan pribadi, manfaat diukur dari materi dan apa yang bisa melindungi dirinya dari bahaya. Mutiara keimanan bisa hilang dalam sekejap ketika tanpa sadar menempatkan Sang Pencipta kita bagaikan ‘asisten’ atau maid di hati, yang seharusnya Dia-lah Yang paling kita cintai, dan kita-lah yang menghamba, yang bersujud, lemah tiada daya dan upaya selain memohon pada-Nya.

Sungguh merugi jika sikap kita sedemikian, tatkala merasa diri “sangat perlu bantuan”, merasa bahaya kalau tidak segera meminta uang, minta cepat sehat, minta cepat selesai masalah, alias sudah ketakutan bagai menghadapi masa kematian, sehingga memanggil-manggil “Allah…I need YOU…. Tolong ya Allah… “, sementara di saat merasa nyaman damai alias kebutuhan materi sebagai penilaian cukup, merasa tak perlu memohon, dan merasa tak membutuhkan pertolongan-Nya.

Alangkah ruginya kita yang sudah menyadari bahwa setiap saat iman berubah-ubah, dan setiap detik Allah selalu Maha Menolong kita, namun tak setiap saat kita mengingat-Nya. Padahal sebait doa yang terlantun, dzikrullah bahkan jika hanya dalam hati, tak memerlukan bayaran, tak menyebabkan tenaga habis, bahkan menambah semangat energi jiwa raga kita.

Semoga hari ini kala kita menemukan pengalaman gembira, maupun peristiwa duka, kita tetap pada sikap menghamba pada-Nya, tersenyum menyambut ‘segala tarbiyah-Nya’, kita pasti selalu beriring didikan dan bimbingan-Nya agar bekal hidup di akhirat nanti dapat tercukupi, meraih rahmat-Nya dengan terjauh dari azab neraka, aamiin.


Kemuliaan diri bukanlah pada harta benda, lagi-lagi tak perlu risau akan nominal rezeki, kenikmatan terletak pada halal dan berkah, yang penting kita jalankan amanah-Nya, memetik setiap hikmah sebagai penggugur dosa-dosa. Setiap hari, pasti kita diberi nikmat ujian-Nya, “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kenikmatan maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu dibatasi rezekinya maka dia berkata, ‘Tuhanku telah menghinakanku’. Sekali-kali tidak (demikian)!” (QS.al-Fajr: 15-17).

Ya Allah, Yang Maha Dibutuhkan, kami mohon, jagalah hati ini untuk tetap berada dalam bingkai kesyukuran. Kami selalu memohon pada-Mu, bersandar dan meminta pertolongan-Mu dalam perjalanan fana ini, faghfirlana…Ampuni kami ya Allah…


Tema ini tak hanya bermanfaat buat saudaraku yang muallaf (di Krakow) —yang notebene mengenali Islam hanya dari info internet, tercampur ajaran liberal, maupun syi’ah—, karena diri hamba pun sering lalai dan lupa mensyukuri segala nikmat-Nya, hingga tak sadar bahwa segala peristiwa dan kondisi adalah tanda kasih sayang-Nya. Tanda bahwa diri kita selalu membutuhkan-Nya, memilih jalan setiap detik dengan memohon tuntunanNya. Wallohu’alam bisshowab.

Krakow, pagi hangat, summer 2012 :-)

Sumber : dakwatuna

Barokallohu fiikum, Salam Ukhuwah dari Krakow... :-)

Tetap saling do'a yah...^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^

Wassalamu'alaykumWrwb... :-)