Monday, March 7, 2011

Sekeping Masa Tua

pic : suasana ngopi bareng saat acara piknik keluarga kantor ^-^

Bismillahirrohmaanirrohiim... mudah-mudahan secuil artikel ini tetap membawa hikmah, amiin ❤


Meskipun kita belum tentu tiba di usia senja, namun tetaplah harus optimis menjalani hari, misteri Sang Pencipta selalu ada, yang kemudian kita dapat menemukan jawaban-jawaban di keesokan hari atau saat di yaumil akhir, atau saat berada di kampung akhirat, Wallahu ‘alam.

Ibundaku yang tetap sering berbagi hikmah menjelaskan sekilas, biasanya beliau sering merindukan berkumpul bersama anak-anak dan para cucu, apalagi kalau sedang ‘termangu’ sendiri di rumah, sesekali berteman tilawah, lain waktu berteman acara berita televisi.

Sungguh masa muda saat merawat anak-anak adalah masa yang paling indah dikenang, bisik beliau di telepon. Beliau juga menasehatiku untuk berdisiplin hidup sehat, jangan terlalu banyak konsumsi gula, dan harus selalu teratur jadwal makan dan istirahat dengan cukup.


“Saat ini, mama gak boleh ngopi lagi nih….berat banget deh nak, namun harus tetap dijalani dengan penuh rasa syukur…”, kata ibu.

Menikmati segelas kopi panas adalah hoby ibu yang sangat penting baginya. Dulu, kemanapun kami berlibur, Saya temani beliau memilih kopi-kopi sebagai oleh-oleh dan buat stok di dapurnya, kopi eropa, kopi arab, kopi melayu, kopi pulau penang, kopi sulawesi, kopi medan, dan dari ragam tempat lainnya sudah pernah dicoba.

Ibu tahu betul yang mana kopi asli dan yang mana kopi campuran bahan lain. Kopi favourite beliau adalah kopi khas dari kebun kakek di wilayah ogan ilir, sumatera, diolah secara tradisional dengan keharuman murni kopi asli, alami, tanpa bahan tambahan atau pengharum buatan.
pic my coffe-milk for breakfast :-D


Maka di usia yang sekarang harus menyadari diri akan fungsi jantung dan organ lain tak sekuat biasanya, perkara “tidak bisa minum kopi lagi” adalah ujian yang besar buat beliau.

“Jadi kamu juga gak usah ngikuti hoby doyan ngopi, deh… kalau minum susu atau teh panas juga, gulanya sedikit aja…”, saran ibu.

Diriku mengangguk setuju, memang kadang saya juga ikut terlena menghirup harumnya kopi, sekali dalam dua hari saya juga ke café buat ngopi di saat tidak sedang hamil.

Wah, ternyata harum si kopi yang melenakan itu, bisa menjerat para “fans”nya kepada banyak masalah kesehatan terutama di usia senja. Satu kalimat yang kupetik dari ibu, menikmati hidup dengan makanan, minuman atau benda-benda kesukaan kita adalah manusiawi, namun jangan berlebihan.

... Lanjutkan bacaannya di link Oase Iman-Eramuslim ini yah say... :-)

Barokalloh with family, salam ukhuwah!

No comments:

Post a Comment