Thanks a lot for my neighbours ❤
^-^ Assalamu'alaykumwrwb... :-)
Semoga secarik kisah ini dapat bermanfaat dan kian menambah semangat dalam menjalani hari-hari, amiin...
Pertama kalinya menginjakkan kaki ke tanah kelahiran Paus Paulus II ini satu setengah tahun lalu, kami kesepian sekali, tetangga kanan-kiri hanya turis yang datang dan pergi dari berbagai negeri, dua bulan pertama kami tinggal di appartement khusus di tengah kota sebagai service dari perusahaan tempat suami bekerja.
Selanjutnya di bulan ketiga, dahulu pernah kuceritakan tentang pertemuanku dengan saudari muslimah yang tinggal sekitar dua jam dari Krakow, getaran ukhuwah sangat menggelora di dada ini. Dan di saat internet telah terpasang di appartement baru ketika kami pindah ke lokasi yang dekat dengan kantor, maka teman-teman online-lah yang selalu setia menyapa dan sesekali berbincang-bincang denganku. Semenit mengobrol adalah obat rindu yang cukup menambah semangat. Sekitar sepuluh bulan lalu, ‘posisi kesepian bertetangga mendesakku’ untuk ikutan membuat akun di sebuah situs jejaring sosial. Salah satu saudariku, Ratna, mengingatkan, “Jika kamu tak punya tetangga muslim atau muslimah, cobalah tetap diketuk pintu rumah tetangga kanan-kirimu, cicipi kue masakan khas Indonesia, sambil kenalan, say... oke? Supaya kamu betah...”, sarannya dengan antusias seraya menceritakan pengalamannya yang sama kesepian saat di negeri Sakura.
Memang sedari dahulu, ingin menuruti saran Ratna, namun keberanian memulainya adalah sulit. Pertama karena saat kuperhatikan tetangga di kanan dan di depan pintu appartementku adalah sekumpulan mahasiswa, laki-laki dan perempuan, karena mereka sekitar berlima, jadi saya tak pernah sempat mengenali satu-persatu jika berpapasan di lift atau tangga. Kedua, alasannya adalah karena mereka rata-rata punya anjing, wuaaargh…sepatu anakku pun sempat dijilat si anjing saat berpapasan di lift, anjingnya hampir memeluk kaki si kecil. (O, Allah! I don’t like it...). Maka enam bulan awal tinggal di appartement ini, kami hanya bertegur sapa dengan tetangga jika bertemu di taman, di tempat parkir, di pintu gerbang, atau jika kebetulan berada dalam satu lift.
Selanjutnya, baca di secarik Kisah-Eramuslim link berikut yah sobat-sobat ;-)
Keep optimis, Barokalloh with family...
salam ukhuwah dari Krakow, (^-*)
Wednesday, March 16, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Assalamualaikum... Krakow itu dimana ya Ukhti...? Salam kenal dari Jakarta ya Ukhti.. :-) artikelnya di Era Muslim bagus sekali..
ReplyDeleteWa'alaykumussalam wrb...
ReplyDeleteWafiikum barokalloh, mbak...
udah saya inbox yah, ;-) smoga bisa memperpanjang tali silaturrahim ❤
amiin...