Tentu kerinduan amat membuncah, gelegar rasa kangen telah memenuhi isi kalbuku, kangen pada ayah ibu serta seluruh keluarga besar dan teman-teman di kampung halaman, dua tahun bukanlah waktu yang pendek bagiku untuk menjalani hari tanpa senyuman kedua orang tua di depan mata.
Apalagi, jarak GMT+1 alias perbedaan waktu enam jam itu telah membuat komunikasi jarak jauh tersendat-sendat, dalam dua tahun, masing-masing pihak dua ortuku (orang tuaku serta orang tua suamiku) sudah dua kali harus menjalani perawatan di rumah sakit karena merosotnya kondisi kesehatan mereka. Dan di ujung Kota Krakow, kami hanya bisa bermunajat kepada-Nya serta menatap foto-foto mereka sebagai obat kangen.
Tatkala sebulan sebelum jadwal mudik, saya harus re-new passport terlebih dahulu di Warszawa, karena masa berlaku passport akan segera habis, dua bulan berikutnya. Sekedar info, re-new passport bisa kita lakukan kalau masa berlaku passport lama tidak sampai 6 bulan lagi, atau jika akan memperpanjang visa yang ternyata masa berlaku passport sudah ‘tanggung’, tak sebanding dengan masa berlaku visa tinggal.
Alhamdulillah, tatkala penggantian passport tersebut, sistersku asal Malaysia menjemput diriku dan bayi kecil kami yang berperjalanan dari Krakow ke Warszawa dengan kereta api, mereka menemui kami di Warszawa central, lalu mengantarkan kami ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Warszawa, selanjutnya mereka meneruskan jadwal perkuliahan di kampus masing-masing seusai memeluk erat kami, kuatkanlah ukhuwah kami, ya Robbi… subhanalloh!
...lanjutannya baca di link-Kisah Eramuslim yah :-)
Barokallohulakum, Salam Ukhuwah dari Krakow! :-)